Kabel audio merupakan salah satu komponen penting untuk menghubungkan berbagai perangkat sound system. Meskipun ia adalah perangkat berukuran kecil, namun kehadirannya krusial dalam menciptakan pengalaman audio terbaik. Berbicara mengenai jenis-jenis kabel audio, simak penjelasannya selengkapnya di sini!
Jenis-jenis Kabel Audio yang Perlu Anda Ketahui
Kabel audio speaker atau sistem audio PA seringkali menggunakan kabel yang berbeda tergantung pada spesifikasi speakernya. Supaya Anda tidak bingung memilih kabel yang tepat, adapun berikut ini adalah penjelasan lengkap tentang berbagai kabel audio profesional.
1. Kabel RCA (Radio Corporation of America)
Kabel RCA untuk visual mempunyai tiga konektor bawaan berwarna merah, putih, dan kuning. Selain untuk penggunaan audio, biasanya ia didesain hanya dengan dua warna yaitu merah dan putih saja.
Cara menggunakannya cukup mudah yaitu dengan menyambungkan bagian merah dan putih ke output audio perangkat. Ujung kabel sisanya sambungkan ke input audio pada amplifier.
2. Kabel Coaxial
Kabel coaxial merupakan kabel audio yang umum digunakan pada sound system profesional. Kabel jenis ini terdiri dari beberapa elemen seperti, konduktor utama, lapisan konduktor, pelindung, dan isolator.
Kabel ini digunakan untuk mentransfer sinyal audio dan digital untuk dan mendukung suara jadi lebih optimal.
3. Kabel HDMI (High-Definition Multimedia Interface)
Dalam beberapa konfigurasi sistem audio home theater modern, kabel HDMI familiar digunakan. Kabel HDMI digunakan untuk mentransfer sinyal audio. Keunggulan transfer sinyal audio menggunakan kabel ini antara lain bisa membawa banyak channel.
Selain itu, kabel ini memungkinkan untuk mendukung format audio beresolusi tinggi seperti Dolby, DTS-HD dan sebagainya.
4. Kabel USB (Universal Serial Bus)
Kabel audio speaker selanjutnya adalah USB audio. Cara kerja kabel ini adalah dengan mengirim data audio digital dalam bentuk sinyal audio melalui protokol USB yang kemudian akan diubah menjadi sinyal analog oleh perangkat penerima.
Kabel ini umum digunakan pada sistem audio profesional seperti speaker aktif, perangkat audio komputer, dan sebagainya.
Baca Juga: Lengkap! Perbedaan Speaker Aktif dan Pasif yang Perlu Anda Ketahui
5. Kabel TS (Tip-Sleeve)
Kabel TS atau biasa disebut mono jack adalah kabel dua kutub yang biasa digunakan pada instrumen musik seperti gitar dan bass. Kabel audio ini bersifat unbalanced dan rentan terhadap gangguan sinyal.
Secara umum, bentuk fisik kabel ini adalah bulat panjang dengan dua tipe konduktor. Konduktor tersebut bernama tip dan sleeve. Tip berfungsi untuk membawa sinyal audio, sedangkan sleeve (batang panjang) berfungsi sebagai ground atau pelindung.
Di pasaran, kabel ini tersedia dengan beberapa ukuran. Diameter 6.25 mm biasanya digunakan dalam sistem audio profesional. Sementara itu, diameter 3.5 mm umum digunakan pada sistem audio home series.
6. Kabel TRS (Tip-Ring-Sleeve)
Kabel ini biasa disebut sebagai kabel stereo. Kabel ini memiliki tiga kutub utama. Kutub tersebut antara lain tip, ring, dan sleeve yang memiliki fungsi berbeda-beda.
Seperti yang Anda ketahui, kabel ini digunakan untuk koneksi balanced audio untuk perangkat profesional serta menghubungkan mixer dengan peralatan rekaman. untuk mengantarkan sinyal stereo pada berbagai perangkat.
7. Kabel XLR (External Live Radio)
Kabel balanced dengan konektor tiga pin seperti kabel XLR ini digunakan untuk peralatan audio profesional. Kabel ini dirancang untuk memberikan koneksi yang stabil dan balanced untuk sinyal audio.
Secara umum, kabel XLR tersedia dalam berbagai ukuran dengan dua tipe yaitu male dan female. Perbedaannya terletak pada pin pada jenis male dan konektor pada female. Di pasaran, kabel ini tersedia lebih banyak untuk mikrofon dan speaker profesional.
8. Kabel Optical (Toslink)
Kabel audio selanjutnya adalah kabel optical atau toslink. Melansir lifewire.com, kabel toslink dibuat untuk sistem audio stereo lossless dan surround multi-kanal. Kabel ini memiliki tingkat durabilitas yang baik terhadap interferensi gangguan elektromagnetik.
Gangguan elektromagnetik ini bisa disebabkan oleh sumber suara alami seperti petir, sinyal kosmik, dan sebagainya. Selain itu, bisa juga disebabkan oleh sumber buatan manusia seperti, peralatan listrik, elektronik, dan transmisi audio.
Baca Juga: 10 Merk Amplifier Terbaik 2025 - Produksi Suara Maksimal
9. Kabel AUX (Auxiliary)
Kabel selanjutnya adalah kabel AUX. Kabel audio speaker profesional ini memiliki mini-jack berdiameter 3.5 mm di kedua ujungnya. Biasanya, kabel ini digunakan untuk menghubungkan sumber audio ke perangkat output radio.
Keunggulan kabel AUX adalah mampu memberikan koneksi audio dan kejernihan suara. Selain itu, pengguna memungkinkan mengatur lagu dengan kontrol lebih fleksibel.
Bagaimana Cara Memilih Kabel Audio yang Tepat?
Memilih kabel speaker audio yang tepat adalah salah satu faktor penentu performa kualitas audio Anda. Berikut adalah beberapa faktor yang harus diperhatikan, antara lain:
1. Jenis Material Kabel
Secara umum, kabel audio menggunakan material tembaga atau cooper. Hal ini tanpa alasan karena material tembaga mempunyai konduktivitas yang baik. Sehingga, transmisi sinyal audio menjadi lebih jernih dan solid.
Kabel berbahan tembaga dikenal sebagai konduktor yang baik dan cenderung lebih resisten terhadap kerusakan. Selain tembaga, Anda juga bisa menggunakan kabel berbahan perak atau kombinasi perak dengan tembaga. Kabel ini bisa memberikan kualitas suara audio yang premium.
2. Panjang Kabel
Anda juga bisa memperhatikan panjang kabel yang digunakan. Kabel audio untuk penggunaan perangkat home series sebaiknya tidak menggunakan kabel yang terlalu panjang.
Apabila Anda menggunakan kabel yang panjang Anda bisa menggunakan insulasi PVC untuk menghindari kerusakan pada kabel.
3. Konfigurasi
Selanjutnya adalah memperhatikan konfigurasi kabel itu sendiri. Konfigurasi kabel paling bagus adalah memiliki bentuk twisted pair. Keuntungan dari kabel ini adalah lebih resisten terhadap interferensi.
Secara umum, kabel ini memiliki kulit luar berbentuk twisted yang berfungsi sebagai perlindungan fisik tambahan.
Baca Juga: Simak Perbedaan Treble dan Bass di Sini. Lengkap! - Duta Raya Makmur
4. Lapisan Pelindung
Hal yang perlu Anda perhatikan selanjutnya adalah lapisan pelindung kabel. Kabel dengan lapisan pelindung lebih proper dan kuat dalam melindungi kabel dari gangguan elektromagnetik.
Di pasaran, kabel audio terutama kabel speaker dilengkapi dengan pelindung foil yang bisa melindungi kabel dari dari gangguan luar yang berpotensi merusak kualitas suara.
5. Kapasitas Daya Kabel
Selanjutnya, pastikan juga bahwa kabel memiliki kapasitas daya yang memadai. Kabel dengan kapasitas yang rendah memungkinkan perangkat audio seperti speaker atau amplifier mengalami overheat.
Sebaliknya, jika Anda menggunakan kabel dengan kapasitas yang lebih tinggi, memungkinkan sistem audio menghasilkan suara minim distorsi atau pecah.
6. Kompatibel dengan Perangkat
Anda perlu mengetahui bahwa beberapa sistem audio profesional menggunakan konektor khusus. Oleh karena itu, Anda perlu memeriksa kembali jenis kabel yang kompatibel dengannya.
Sebagai contoh, banyak sistem audio profesional menggunakan XLR untuk mikrofon dan TRS (Tip-Ring-Sleeve) 1/4 inch untuk instrumen atau line-level input.
Jika perangkat Anda hanya memiliki jack 3,5 mm atau RCA, Anda memerlukan sebuah adaptor atau kabel khusus supaya bisa tersambung dengan benar. Pastikan juga bahwa kompatibilitas kabel dan konektor ini penting agar kualitas audio tetap optimal dan tidak terjadi gangguan sinyal.
Baca Juga: Teknologi Audio: Pengertian, Jenis & Perkembangannya
Itulah pembahasan lengkap mengenai kabel audio profesional. Ingat, kualitas suara terbaik selalu dimulai dari detail kecil salah satunya adalah jenis kabel yang kita gunakan. Dengan memilih kabel yang tepat, Anda sedang berinvestasi pada pengalaman mendengar yang lebih jernih, stabil, dan profesional.
Ingin mengetahui informasi menarik seputar sistem audio dan speaker? Yuk, nantikan artikel selanjutnya dengan klik di sini!